Rabu, 14 Juli 2010

Komponen Kimiawi Sel

Sel tersusun atas protoplasma yang mengandung bahan organik dan anorganik.
1. Senyawa organik: air, garam mineral dan gas.
a. Air, merupakan jumlah yang paling besar dalam protoplasma. Fungsi air antara lain: sebagai pelarut baik senyawa organik maupun organik, pelarut elektrolit, mempertinggi tegangan permukaan, berlangsungnya reaksi dalam metabolisme san transportasi zat makanan.
b. Garam mineral. Ion yang terdapat dalam protoplasma berasal dari:
- garam (NaCl, CaSO4, MgCl2, MgCl2, KH2PO4),
- asam (HCl, HNO3)
- basa ( NaOH, KOH)
- kation ( H+, NH4+, Ca2+, K+, Na+)
- anion (OH-, HCO3-, Cl-, NO3-)
c. Gas ( O2, N2, CO2)

2. Struktur kimia organik antara lain tersusun atas karbohidrat, lemak dan protein.
a. Karbohidrat
Fungsi Karbohidrat:
sumber energi, cadangan energi dan komponen struktural organel dan bagian sel lainnya.
Unsur penyusun Karbohidrat: karbon (C), oksigen (O) dan Hidrogen (H).
Macam Karbohidrat:
* Monosakarida : Triosa (Gliseraldehid, dihidroksi), Pentosa ( DNA, RNA, ADP dan ATP), Heksosa (glukosa, fruktosa dan galaktosa)
* Oligosakarida : disakarida ( maltosa, laktosa), trisakarida (manotriosa), polisakarida( homopolisakarida- amilum, glikogen, inulin, lignin, selulosa; heteropolisakarida; kitin, heparin).
b. Lipid (lemak)
Dibangun oleh: gloserol dan asam lemak.
Sifat : tidak latut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik seperti eter, kloroform, dan alkohol.
Fungsi : sebagai komponen membran plasma, hormon dan vitamin, sebagai sumber energi.
Macamnya berdasarkan bentuk:
• lemak sederhana : dibangun oleh satu gliserol dan tiga asam lemak (trigliserida).
• Lemak gabungan : merupakan ester asam lemak yang jika dihidrolisis menghsilkan asam lemak, alkohol dan zat lainnya. Contoh:
- Fosfolipid (sfingolipid yang terdapat pada selubung meilin sel saraf),
- glikolipid ( serebrosida dan gangliosida)
- Lipoprotein
- Karotenoid ( hemoglobin dan klorofil).
• Turunan lemak : steroid (hormon kelamin, vitamin D kolesterol dan estradiol.
c. Protein
Fungsi :
• sebagai katalik : contohnya : enzim
• sebagai mekanik: contohnya: protein otot
• mengganti bagian yang rusak dan membangun subtansi sel yang baru.
Sifat : amfoter ( gugus amino: basa sedang gugus karboksil asam).
Penggolongan protein berdasarkan komposisi kimianya:
• protein sederhana :jika dihidrolisis hanya menghasilkan asam amino. Contohnya: albumin dan globulin.
• Protein gabungan: jika dihidrolisis menghasilkan asam amino dan senyawa lainnya. Contohnya glikoprotein, nukleoprotein, lipoprotein dan kromoprotein (Hb dan hemosianin).
d. Asam Nukleat
Merupakan materi inti sel dan merupakan polimer nukleotida, yang dihidrolisis akan menghasilkan fospat (P), Gula pentosa ( ribosa/ deoksiribosa) dan basa Nitrogen.
Macamnya : asam ribonukleat (RNA) dan deoksiribonukleat (DNA).
Fungsi : untuk mengontrol aktivitas sel dan membawa informasi genetik.

Selasa, 06 Juli 2010

Terapi Panas Kurangi Sakit Punggung

Lebih dari setengah jumlah pegawai kantoran mengalami sakit punggung dan untuk mengobatinya tidak sedikit yang berpaling ke terapi pemanasan. Murah dan sudah dipercaya sejak lama. Pertanyaannya adalah seberapa efektif terapi itu?

Dalam beberapa tahun terakhir belasan penelitian mencoba mencari jawaban atas keraguan terhadap terapi panas itu. Sebagian orang merasa lebih rileks segera setelah terapi. Pembuluh darah membesar, mengurangi rasa sakit karena aliran darah melemaskan otot kaku.

Sebuah studi peninjauan kembali dilakukan atas sembilan penelitian serupa yang pernah dilakukan terhadap hampir 1.200 orang.

Seperti yang dipublikasikan oleh The Cochrane Database of Systematic Reviews. Lima hari menjalani terapi panas dengan cara membungkus tubuh dengan alat tersebut, berhasil mengurangi rasa sakit setelah dibandingkan dengan placebo dan pengobatan lainnya.

Di lain pihak sangat sedikit bukti yang menunjukkan terapi kebalikannya yaitu dengan rasa dingin. Namun kombinasi terapi panas dan dingin diyakini memberikan hasil terbaik.

Secara acak telah dilakukan penelitian pada 2005, untuk membandingkan terapi. Setelah tujuh hari, sekitar 70% responden yang mengkombinasikan terapi panas dengan olahraga ringan, merasakan kondisinya seperti sebelum terkena sakit punggung.

Sementara yang melakukan terapi ringan atau olahraga saja, hanya 20% yang merasakan bugar seperti sebelum terkena sakit punggung kronis.

Istirahat total atau bed rest pada mulanya membantu mengurangi rasa sakit. Namun setelah dua hari, rasa sakit kembali muncul diikuti lemas otot, dan risiko penggumpalan darah.

Sumber : www.inilah.com