Jumat, 28 Januari 2011

Sistem Pencernaan

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN


A. Zat Makanan
Makanan sehat harus terdiri dari zat-zat nutrien (zat gizi) antara lain :
1. Protein
Mengandung asam amino (essensial dan non essensial). Kebutuhan protein untuk orang dewasa adalah 1 gram/kg.BB/hari. Jika kebutuhan tersebut berlebih, maka kelebihannya akan dibuang melalui ginjal dalam bentuk urea inilah yang disebut Nitrogen Balans. Asam Amino Essensial adalah asam amino yang tidak dapat dibuat sendiri oleh tubuh, jadi harus didatangkan dari luar. Misalnya : Leusin, Lisin, Metionin, Fenilalanin, dsb. Protein tidaklah penghasil energi terbesar.
2. Lemak (Lipid)
Diperlukan sebagai pelarut beberapa vitamin, sebagai "bantalan lemak" (pelindung jaringan tubuh) dan penghasil energi yang besar (9 kal/g). Kebutuhan lemak untuk orang dewasa adalah 0,5 - 1 gram/kg.BB/hari.
3. Karbohidrat
Sebagai penghasil energi (4 kal/g). Kelebihan karbohidrat dalam tubuh akan disimpan dalam bentuk lemak.
4. Garam-Garam Mineral
- Kalsium (Ca) : Untuk membentuk matriks tulang, membantu proses penggumpalan darah dan mempengaruhi penerimaan rangsang oleh saraf. Kebutuhannya adalah 0,8 g/hari.
- Fosfor (P) : Untuk membentuk matriks tulang, diperlukan dalam pembelahan sel, pada pengurutan otot, metabolisme zat. Kebutuhannya adalah 1 mg/hari.
- Besi (Fe) : Merupakan komponen penting sitokrom (enzim pernafasan), komponen penyusun Hemoglobin. Kebutuhannya adalah 15 - 30 mg/hari.
- Fluor (F) : Untuk menguatkan geligi.
- lodium (I) : Komponen penting dalam hormon pertumbuhan (Tiroksin), kekurangan unsur tersebut dapat terjadi sebelum atau sesudah pertumbuhan berhenti
- Natrium & Klor (NaCl) : Untuk pembentukan asam klorida (HCl). Kebutuhannya adalah 1 g/hari.



5. Vitamin
Diperlukan dalam jumlah yang sangat kecil, tidak menghasilkan energi. Kekurangan vitamin dapat menyebabkan Penyakit Defisiensi.
Vitamin Yang Larut Dalam Air (Water Soluble Vitamins)
- B1 (Aneurin = Thiamin) : Untuk mempengaruhi absorbsi lemak dalam usus. Defisiensinya menyebabkan Beri-Beri dan Neuritis.
- B2 (Riboflavin = Laktoflavin) : Transmisi rangsang sinar ke mata. Defisiensinya akan mengakibatkan Katarak, Keilosis.
- Asam Nikotin (Niasin) : Proses pertumbuhan, perbanyakan sel dan anti pelagra. Defisiensi akan menyebabkan Pelagra dengan gejala 3 D: Dermatitis, Diare, Dimensia.
- B6 (Piridoksin = Adermin) : Untuk pergerakan peristaltik usus. Defisiensi akan menyebabkan Kontipasi (Sembelit).
Asam Pantotenat : Defisiensi akan menyebabkan Dermatitis
PABA (Para Amino Asam Benzoat) : Untuk mencegah timbulnya uban
Kolin : Defisiensi akan menimbulkan timbunan lemak pada hati.
Biotin (Vitamin H) : Defisiensi akan menimbulkan gangguan kulit
Asam Folat : Defisiensi akan menimbulkan Anemia defisiensi asam folat.
B12 (Sianokobalamin) : Defisiensi akan menimbulkan Anemia Pernisiosa
Vitamin C (Asam Askorbinat) : Berfungsi dalam pembentukan sel, pembuatan trombosit. Defisiensi akan menimbulkan pendarahan gusi, karies gigi, pendarahan di bawah kulit. Pada jeruk selain vitamin C ditemukan pula zat Sitrin dan Rutin yang mampu menghentikan pendarahan. Zat tersebut ditemukan olelj Sant-Gyorgi disebut pula Vitamin P.

Vitamin Yang Larut Dalam Lemak (Lipid Soluble Vitamins)
- Vitamin A (Aseroftol) : Berfungsi dalam pertumbuhan sel epitel, mengatur rangsang sinar pada saraf mata. Defisiensi awal akan menimbulkan gejala Hemeralopia (rabun senja) dan Frinoderma (kulit bersisik). Kemudian pada mata akan timbul Bercak Bitot setelah itu mata akan mengering (Xeroftalmia) akhirnya mata akan hancur (Keratomalasi).
- Vitamin D : Mengatur kadar kapur dan fosfor, (Kalsiferol = Ergosterol) memperlancar proses Osifikasi. Defisiensi akan menimbulkan Rakhitis. Ditemukan oleh McCollum, Hesz dan Sherman.
- Vitamin E (Tokoferol) : Berperan dalam meningkatkan Fertilitas.
- Vitamin K (Anti Hemoragi) : Ditemukan oleh Dam dan Schonheydcr. Berfungsi dalam pembentukan protrombin. Dibuat dalam kolon dengan bantuan bakteri Escherichia coli


B. Organ Pencernaan Makanan
Sistem pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ, antara lain adalah:

Gbr. Sistem Pencernaan pada manusia
Mulut : Terjadi pencernaan secara mekanik oleh gigi dan lidah dan secara kimiawi oleh air ludah yang dihasilkan Kelenjar Parotis, Submandibularis dan Sublingualis yang mengandung enzim Amilase (Ptyalin).
Lambung : Dilakukan pencernaan secara mekanik dan kimiawi, mengeluarkan Sekretin yaitu hormon yang merangsang pankreas untuk mengeluarkan sekretnya seperti enzim dan hormon. Renin yaitu enzim yang mampu menggumpalkan Kasein (sejenis protein) dalam susu.
Fungsi HCI Lambung :
1. Merangsang keluarnya sekretin lambung berupa enzim
2. Mengaktifkan Pepsinogen menjadi Pepsin untuk memecah protein.
3. Desinfektan
4. Merangsang keluarnya hormon Kolesistokinin yang berfungsi merangsang empedu mengeluarkan getahnya.
Produksi HCl ini dapat dipicu oleh makanan dan minuman, misalnya makanan pedas, alkohol, kopi, dan nikotin. Selain itu, juga dapat dipicu oleh tekanan pikiran (stress). Asam lambung yang berlebihan ini dapat mengikis dinding lambung, gejala penyakit ini biasanya nyeri di bagian dada.
Usus
Usus halus :
Duodenum,
Jejunum,
Ileum,













Usus besar : Di dalam Duodenum terdapat getah pankreas (bersifat basa) yang mengandung enzim.
Enzim-enzim tersebut adalah:
a. Enterokinase, berfungsi mengaktifkan tripsinogen yang dihasilkan
pankreas (sebagai enzim aktivator).
b. Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa.
c. Erepsin atau dipeptidase, berfungsi mengubah dipeptida atau pepton
menjadi asam amino.
d. Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa.
e. Disakarase, berfungsi mengubah disakarida menjadi monosakarida.
f. Peptidase, berfungsi mengubah polipeptida menjadi asam amino.
g. Sukrase, berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
h. Sreapsin (Lipase), berfungsi mengubah trigliserida menjadi gliserol dan
asam lemak.
Pada Ileum zat makanan diabsorbsi. Struktur jonjot usus (Villi) memperluas bidang. Zat makanan dibawa oleh vena porta hepatika ke hati dan selanjutnya dibawa ke jantung untuk di edarkan ke seluruh jaringan tubuh.
Dalam usus besar (Kolon), air direabsorbsi serta sissa makanan dibusukkan menjadi feses selanjutnya dibuang melalui anus (Proses Defekasi).
SISTEM PENCERNAAN MAKANAN


A. Zat Makanan
Makanan sehat harus terdiri dari zat-zat nutrien (zat gizi) antara lain :
1. Protein
Mengandung asam amino (essensial dan non essensial). Kebutuhan protein untuk orang dewasa adalah 1 gram/kg.BB/hari. Jika kebutuhan tersebut berlebih, maka kelebihannya akan dibuang melalui ginjal dalam bentuk urea inilah yang disebut Nitrogen Balans. Asam Amino Essensial adalah asam amino yang tidak dapat dibuat sendiri oleh tubuh, jadi harus didatangkan dari luar. Misalnya : Leusin, Lisin, Metionin, Fenilalanin, dsb. Protein tidaklah penghasil energi terbesar.
2. Lemak (Lipid)
Diperlukan sebagai pelarut beberapa vitamin, sebagai "bantalan lemak" (pelindung jaringan tubuh) dan penghasil energi yang besar (9 kal/g). Kebutuhan lemak untuk orang dewasa adalah 0,5 - 1 gram/kg.BB/hari.
3. Karbohidrat
Sebagai penghasil energi (4 kal/g). Kelebihan karbohidrat dalam tubuh akan disimpan dalam bentuk lemak.
4. Garam-Garam Mineral
- Kalsium (Ca) : Untuk membentuk matriks tulang, membantu proses penggumpalan darah dan mempengaruhi penerimaan rangsang oleh saraf. Kebutuhannya adalah 0,8 g/hari.
- Fosfor (P) : Untuk membentuk matriks tulang, diperlukan dalam pembelahan sel, pada pengurutan otot, metabolisme zat. Kebutuhannya adalah 1 mg/hari.
- Besi (Fe) : Merupakan komponen penting sitokrom (enzim pernafasan), komponen penyusun Hemoglobin. Kebutuhannya adalah 15 - 30 mg/hari.
- Fluor (F) : Untuk menguatkan geligi.
- lodium (I) : Komponen penting dalam hormon pertumbuhan (Tiroksin), kekurangan unsur tersebut dapat terjadi sebelum atau sesudah pertumbuhan berhenti
- Natrium & Klor (NaCl) : Untuk pembentukan asam klorida (HCl). Kebutuhannya adalah 1 g/hari.



5. Vitamin
Diperlukan dalam jumlah yang sangat kecil, tidak menghasilkan energi. Kekurangan vitamin dapat menyebabkan Penyakit Defisiensi.
Vitamin Yang Larut Dalam Air (Water Soluble Vitamins)
- B1 (Aneurin = Thiamin) : Untuk mempengaruhi absorbsi lemak dalam usus. Defisiensinya menyebabkan Beri-Beri dan Neuritis.
- B2 (Riboflavin = Laktoflavin) : Transmisi rangsang sinar ke mata. Defisiensinya akan mengakibatkan Katarak, Keilosis.
- Asam Nikotin (Niasin) : Proses pertumbuhan, perbanyakan sel dan anti pelagra. Defisiensi akan menyebabkan Pelagra dengan gejala 3 D: Dermatitis, Diare, Dimensia.
- B6 (Piridoksin = Adermin) : Untuk pergerakan peristaltik usus. Defisiensi akan menyebabkan Kontipasi (Sembelit).
Asam Pantotenat : Defisiensi akan menyebabkan Dermatitis
PABA (Para Amino Asam Benzoat) : Untuk mencegah timbulnya uban
Kolin : Defisiensi akan menimbulkan timbunan lemak pada hati.
Biotin (Vitamin H) : Defisiensi akan menimbulkan gangguan kulit
Asam Folat : Defisiensi akan menimbulkan Anemia defisiensi asam folat.
B12 (Sianokobalamin) : Defisiensi akan menimbulkan Anemia Pernisiosa
Vitamin C (Asam Askorbinat) : Berfungsi dalam pembentukan sel, pembuatan trombosit. Defisiensi akan menimbulkan pendarahan gusi, karies gigi, pendarahan di bawah kulit. Pada jeruk selain vitamin C ditemukan pula zat Sitrin dan Rutin yang mampu menghentikan pendarahan. Zat tersebut ditemukan olelj Sant-Gyorgi disebut pula Vitamin P.

Vitamin Yang Larut Dalam Lemak (Lipid Soluble Vitamins)
- Vitamin A (Aseroftol) : Berfungsi dalam pertumbuhan sel epitel, mengatur rangsang sinar pada saraf mata. Defisiensi awal akan menimbulkan gejala Hemeralopia (rabun senja) dan Frinoderma (kulit bersisik). Kemudian pada mata akan timbul Bercak Bitot setelah itu mata akan mengering (Xeroftalmia) akhirnya mata akan hancur (Keratomalasi).
- Vitamin D : Mengatur kadar kapur dan fosfor, (Kalsiferol = Ergosterol) memperlancar proses Osifikasi. Defisiensi akan menimbulkan Rakhitis. Ditemukan oleh McCollum, Hesz dan Sherman.
- Vitamin E (Tokoferol) : Berperan dalam meningkatkan Fertilitas.
- Vitamin K (Anti Hemoragi) : Ditemukan oleh Dam dan Schonheydcr. Berfungsi dalam pembentukan protrombin. Dibuat dalam kolon dengan bantuan bakteri Escherichia coli


B. Organ Pencernaan Makanan
Sistem pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ, antara lain adalah:

Gbr. Sistem Pencernaan pada manusia
Mulut : Terjadi pencernaan secara mekanik oleh gigi dan lidah dan secara kimiawi oleh air ludah yang dihasilkan Kelenjar Parotis, Submandibularis dan Sublingualis yang mengandung enzim Amilase (Ptyalin).
Lambung : Dilakukan pencernaan secara mekanik dan kimiawi, mengeluarkan Sekretin yaitu hormon yang merangsang pankreas untuk mengeluarkan sekretnya seperti enzim dan hormon. Renin yaitu enzim yang mampu menggumpalkan Kasein (sejenis protein) dalam susu.
Fungsi HCI Lambung :
1. Merangsang keluarnya sekretin lambung berupa enzim
2. Mengaktifkan Pepsinogen menjadi Pepsin untuk memecah protein.
3. Desinfektan
4. Merangsang keluarnya hormon Kolesistokinin yang berfungsi merangsang empedu mengeluarkan getahnya.
Produksi HCl ini dapat dipicu oleh makanan dan minuman, misalnya makanan pedas, alkohol, kopi, dan nikotin. Selain itu, juga dapat dipicu oleh tekanan pikiran (stress). Asam lambung yang berlebihan ini dapat mengikis dinding lambung, gejala penyakit ini biasanya nyeri di bagian dada.
Usus
Usus halus :
Duodenum,
Jejunum,
Ileum,













Usus besar : Di dalam Duodenum terdapat getah pankreas (bersifat basa) yang mengandung enzim.
Enzim-enzim tersebut adalah:
a. Enterokinase, berfungsi mengaktifkan tripsinogen yang dihasilkan
pankreas (sebagai enzim aktivator).
b. Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa.
c. Erepsin atau dipeptidase, berfungsi mengubah dipeptida atau pepton
menjadi asam amino.
d. Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa.
e. Disakarase, berfungsi mengubah disakarida menjadi monosakarida.
f. Peptidase, berfungsi mengubah polipeptida menjadi asam amino.
g. Sukrase, berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
h. Sreapsin (Lipase), berfungsi mengubah trigliserida menjadi gliserol dan
asam lemak.
Pada Ileum zat makanan diabsorbsi. Struktur jonjot usus (Villi) memperluas bidang. Zat makanan dibawa oleh vena porta hepatika ke hati dan selanjutnya dibawa ke jantung untuk di edarkan ke seluruh jaringan tubuh.
Dalam usus besar (Kolon), air direabsorbsi serta sissa makanan dibusukkan menjadi feses selanjutnya dibuang melalui anus (Proses Defekasi).

Selasa, 11 Januari 2011

KEANEKARAGAMAN HAYATI

KONSEP KEANEKARAGAMAN HAYATI
Apabila Anda mendengar kata “Keanekaragaman”, dalam pikiran anda mungkin akan terbayang kumpulan benda yang bermacam-macam, baik ukuran, warna, bentuk, tekstur dan sebagainya. Bayangan tersebut memang tidak salah. Kata keanekaragaman memang untuk menggambarkan keadaan bermacam-macam suatu benda, yang dapat terjadi akibat adanya perbedaan dalam hal ukuran, bentuk, tekstur ataupun jumlah.


Gambar 1. Keanekaragaman gen pada ayam

Sedangkan kata “Hayati” menunjukkan sesuatu yang hidup. Jadi keanekaragaman hayati menggambarkan bermacam-macam makhluk hidup (organisme) penghuni biosfer.
Keanekaragaman hayati disebut juga “Biodiversitas”. Keanekaragaman atau keberagaman dari makhluk hidup dapat terjadi karena akibat adanya perbedaan warna, ukuran, bentuk, jumlah, tekstur, penampilan dan sifat-sifat lainnya.
Sedangkan keanekaragaman dari makhluk hidup dapat terlihat dengan adanya persamaan ciri antara makhluk hidup. Untuk memahami konsep keseragaman dan keberagaman makhluk hidup pergilah Anda ke halaman sekolah. Amati lingkungan sekitarnya! Anda akan menjumpai bermacam-macam tumbuhan dan hewan. Jika Anda perhatikan tumbuhan-tumbuhan itu, maka Anda akan menemukan tumbuhan-tumbuhan yang berbatang tinggi, misalnya: palem, mangga, beringin, kelapa. Dan yang berbatang rendah, misalnya: cabe, tomat, melati, mawar dan lain-lainnya. Ada tumbuhan yang berbatang keras, dan berbatang lunak. Ada yang berdaun lebar, tetapi ada pula yang berdaun kecil, serta bunga yang berwarna-warni. Begitu pula Anda akan menemukan tumbuhan-tumbuhan yang memiliki kesamaan ciri seperti: tulang daun menyirip atau sejajar, sistem perakaran tunggang atau serabut, berbiji tertutup atau terbuka, mahkota bunga berkelipatan 3 atau 5 dan lain-lain. Begitu pula pada hewan-hewan yang Anda temukan, terdapat hewan-hewan yang bertubuh besar seperti kucing, sapi, kerbau, dan yang bertubuh kecil seperti semut
serta kupu-kupu. Ada hewan berkaki empat, seperti kucing. Berkaki dua seperti ayam. Berkaki banyak seperti lipan dan luwing. Juga akan tampak burung yang memiliki bulu dan bersayap.
Di samping itu, Anda juga akan menemukan hewan yang hidupnya di air seperti: ikan mas, lele, ikan gurame. Dan hewan-hewan yang hidup di darat seperti kucing, burung dan lain-lain. Ada hewan yang tubuhnya ditutupi bulu seperti burung, ayam. Ada yang bersisik seperti ikan gurame, ikan mas, dan ada pula yang berambut seperti kucing, kelinci dan lain-lain.
Dari hasil pengamatan atau observasi di halaman sekolah, Anda telah menemukan adanya keseragaman dan keberagaman pada makhluk hidup.
Untuk lebih memahami uraian diatas, cobalah Anda kerjakan kegiatan praktikum berikut:
1. KEANEKARAGAMAN HAYATI TINGKAT GEN
Keanekaragaman hayati tidak saja terjadi antar jenis, tetapi dalam satu jenis pun terdapat keanekaragaman. Adanya perbedaan warna, bentuk, dan ukuran dalam satu jenis disebut variasi.
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang tingkatan keanekaragaman hayati, simak uraiannya berikut ini:
1. Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen
Apa yang dimaksud dengan keanekaragaman hayati tingkat gen? Untuk menemukan jawaban ini, cobalah amati tanaman bunga mawar. Tanaman ini memiliki bunga yang berwarna-warni, dapat berwarna merah, putih atau kuning. Atau pada tanaman mangga, keanekaragaman dapat Anda temukan antara lain pada bentuk buahnya, rasa, dan warnanya.
Demikian juga pada hewan. Anda dapat membandingkan ayam kampung, ayam hutan, ayam ras, dan ayam lainnya. Anda akan melihat keanekaragaman sifat antara lain pada bentuk dan ukuran tubuh, warna bulu dan bentuk pial (jengger).

Gambar 1. Keanekaragaman gen pada ayam
Keanekaragaman warna bunga pada tanaman mawar. Bentuk, rasa, warna pada buah mangga, serta keanekaragaman sifat, warna bulu dan bentuk pial pada ayam, ini semua disebabkan oleh pengaruh perangkat pembawa sifat yang disebut dengan gen. Semua makhluk hidup dalam satu spesies/jenis memiliki perangkat dasar penyusun gen yang sama. Gen merupakan bagian kromosom yang mengendalikan ciri atau sifat suatu organisme yang bersifat diturunkan dari induk/orang tua kepada keturunannya.
Gen pada setiap individu, walaupun perangkat dasar penyusunnya sama, tetapi susunannya berbeda-beda bergantung pada masing-masing induknya. Susunan perangkat gen inilah yang menentukan ciri atau sifat suatu individu dalam satu spesies.
Apa yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman gen? Perkawinan antara dua individu makhluk hidup sejenis merupakan salah satu penyebabnya. Keturunan dari hasil perkawinan memiliki susunan perangkat gen yang berasal dari kedua induk/orang tuanya. Kombinasi susunan perangkat gen dari dua induk tersebut akan menyebabkan keanekaragaman individu dalam satu spesies berupa varietas-varietas (varitas) yang terjadi secara alami atau secara buatan.
Keanekaragaman yang terjadi secara alami adalah akibat adaptasi atau penyesuaian diri setiap individu dengan lingkungan, seperti pada rambutan. Faktor lingkungan juga turut mempengaruhi sifat yang tampak (fenotip) suatu individu di samping ditentukan oleh faktor genetiknya (genotip). Sedangkan keanekaragaman buatan dapat terjadi antara lain melalui perkawinan silang (hibridisasi), seperti pada berbagai jenis mangga.
Perbedaan sifat pada jenis mangga dapat Anda amati pada tabel berikut:
No. Mangga Bentuk Buah Rasa arima
1.
2.
3. golek
kuini
gedong lonjong panjang
bulat telur, besar
bulat, kecil manis
manis
lebih manis tidak wangi
wangi
tidak wangi
Pada manusia juga terdapat keanekaragaman gen yang menunjukkan sifat-sifat berbeda, antara lain ukuran tubuh (besar, kecil, sedang); warna kulit (hitam, putih, sawo matang, kuning); warna mata (biru, hitam, coklat), serta bentuk rambut (ikal, lurus, keriting). Cobalah perhatikan diri Anda sendiri! Ciri atau sifat apa yang Anda miliki? Sesuaikan dengan uraian di atas?
2. Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis
Dapatkah Anda membedakan antara tumbuhan kelapa aren, nipah dan pinang? Atau membedakan jenis kacang-kacangan, seperti kacang tanah, kacang buncis, kacang kapri, dan kacang hijau? Atau Anda dapat membedakan kelompok hewan antara kucing,harimau, singa dan citah? Jika hal ini dapat Anda bedakan dengan benar, maka paling tidak sedikitnya anda telah mengetahui tentang keanekaragaman jenis.
Untuk mengetahui keanekaragaman hayati tingkat jenis pada tumbuhan atau hewan, anda dapat mengamati, antara lain ciri-ciri fisiknya. Misalnya bentuk dan ukuran tubuh,warna, kebiasaan hidup dan lain-lain.
Contoh, dalam keluarga kacang-kacangan, antara lain; kacang tanah, kacang kapri, kacang hijau dan kacang buncis. Di antara jenis kacang-kacangan tersebut Anda dapat dengan mudah membedakannya, karena antara mereka ditemukan ciri-ciri yang berbeda antara ciri satu dengan yang lainnya. Misalnya ukuran tubuh atau batang (ada yang tinggi dan pendek); kebiasaan hidup (tumbuh tegak, ada yang merambat), bentuk buah dan biji, warna biji, jumlah biji, serta rasanya yang berbeda.

Gambar 2. Keanekaragaman jenis pada kacang-kacangan
Contoh lain, keanekaragaman pada keluarga kucing. Di kebun binatang, Anda dapat mengamati hewan harimau, singa, citah dan kucing.

Gambar 2. Keanek ragaman jenis pada hewan (a) harimau, (b) singan, (c) kucing dan (d) citah.
Walaupun hewan-hewan tersebut termasuk dalam satu familia/suku Felidae, tetapi diantara mereka terdapat perbedaan-perbedaan sifat yang mencolok. Misalnya, perbedaan warna bulu, tipe lorengnya, ukuran tubuh, tingkah laku, serta lingkungan hidupnya.
Cobalah Anda perhatikan perbedaan sifat dari hewan berikut ini :
No. Ciri-ciri Kucing Harimau Singa Citah
1.

2.

3. Ukuran tubuh
Warna bulu

Tempat hidup Kecil

Hitam, putih, kuning
Hutan, rumah Besar

Hitam, putih, kuning
Hutan Besar

Hitam, putih, kuning
Hutan Sedang

Hitam/ putih
Pohon
Demikian pula pada kelompok tumbuhan yang tumbuh di dataran tinggi dan dataran rendah akan memperlihatkan perbedaan-perbedaan sifat pada tinggi batang, daun dan bunga. Contohnya kelapa, aren, pinang, dan lontar, seperti tampak pada tabel pengamatan berikut ini.
No Ciri-ciri Kelapa Aren Pinang Lontar
1. Tinggi Batang >30m 25m 25 15-30m
2. Daun -Panjang tangkai daun 75-150cm
-Helaian daun 5m, ujungruncing dan keras -Panjang tangkai daun 150cm Tangkai daun pendek -Panjang tangkai daun 100cm
-Helaian daun bulat, tepi daun bercangap menjari
3. Bunga Tongkol Tongkol Tongkol Bulir

Gambar 2. Keanekaragaman pada suku Palmae
Dari contoh-contoh di atas, Anda dapat mengetahui ada perbedaan atau variasi sifat pada kucing, harimau, singa dan citah yang termasuk dalam familia/suku Felidae. Variasi pada suku Felidae ini menunjukkan keanekaragaman pada tingkat jenis.
Hal yang sama terdapat juga pada tanaman kelapa, aren, pinang, dan lontar yang termasuk suku Palmae atau Arecaceae.
3. Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem
Di lingkungan manapun Anda di muka bumi ini, maka Anda akan menemukan makhluk hidup lain selain Anda. Semua makhluk hidup berinteraksi atau berhubungan erat dengan lingkungan tempat hidupnya.
Lingkungan hidup meliputi komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik meliputi berbagai jenis makhluk hidup mulai yang bersel satu (uni seluler) sampai makhluk hidup bersel banyak (multi seluler) yang dapat dilihat langsung oleh kita. Komponen abiotik meliputi iklim, cahaya, batuan, air, tanah, dan kelembaban. Ini semua disebut faktor fisik. Selain faktor fisik, ada faktor kimia, seperti salinitas (kadar garam), tingkat keasaman, dan kandungan mineral.
Baik komponen biotik maupun komponen abiotik sangat beragam atau bervariasi. Oleh karena itu, ekosistem yang merupakan interaksi antara komponen biotik dengan komponen abiotik pun bervariasi pula.
Di dalam ekosistem, seluruh makhluk hidup yang terdapat di dalamnya selalu melakukan hubungan timbal balik, baik antar makhluk hidup maupun makhluk hidup dengan lingkungnnya atau komponen abiotiknya. Hubungan timbal balik ini menimbulkan keserasian hidup di dalam suatu ekosistem. Apa yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman tingkat ekosistem? Perbedaan letak geografis antara lain merupakan faktor yang menimbulkan berbagai bentuk ekosistem.

Gambar 2. Keanekaragaman ekosistem (a) padang rumput (b) padang tundra (c) gurun pasir
Perbedaan letak geografis menyebabkan perbedaan iklim. Perbedaan iklim menyebabkan terjadinya perbedaan temperature, curah hujan, intensitas cahaya matahari, dan lamanya penyinaran. Keadaan ini akan berpengaruh terhadap jenis-jenis flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) yang menempati suatu daerah.
Di daerah dingin terdapat bioma Tundra. Di tempat ini tidak ada pohon, yang tumbuh hanya jenis lumut. Hewan yang dapat hidup, antara lain rusa kutub dan beruang kutub. Di daerah beriklim sedang terdpat bioma Taiga. Jenis tumbuhan yang paling sesuai untuk daerah ini adalah tumbuhan conifer, dan fauna/hewannya antara lain anjing hutan, dan rusa kutub.
Pada iklim tropis terdapat hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis memiliki flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) yang sangat kaya dan beraneka ragam. Keanekaragaman jenis-jenis flora dan fauna yang menempati suatu daerah akan membentuk ekosistem yang berbeda. Maka terbentuklah keanekaragaman tingkat ekosistem.
Totalitas variasi gen, jenis dan ekosistem menunjukkan terdapat pelbagai variasi bentuk, penampakan, frekwensi, ukuran dan sifat lainnya pada tingkat yang berbeda-beda merupakan keanekaragaman hayati.
Keanekaragaman hayati berkembang dari keanekaragaman tingkat gen, keanekaragaman tingkat jenis dan keanekaragaman tingkat ekosistem. Keanekaragaman hayati perlu dilestarikan karena didalamnya terdapat sejumlah spesies asli sebagai bahan mentah perakitan varietas-varietas unggul. Kelestarian keanekaragaman hayati pada suatu ekosistem akan terganggu bila ada komponen-komponennya yang mengalami gangguan.
Gangguan-gangguan terhadap komponen-komponen ekosistem tersebut dapat menimbulkan perubahan pada tatanan ekosistemnya. Besar atau kecilnya gangguan terhadap ekosistem dapat merubah wujud ekosistem secara perlahan-lahan atau secara cepat pula. Contoh-contoh gangguan ekosistem , antara lain penebangan pohon di hutan-hutan secara liar dan perburuan hewan secara liar dapat mengganggu keseimbangan ekosistem. Gangguan tersebut secara perlahan-lahan dapat merubah ekosistem sekaligus mempengaruhi keanekaragaman tingkat ekosistem. Bencana tanah longsor atau letusan gunung berapi, bahkan dapat memusnahkan ekosistem. Tentu juga akan memusnahkan keanekaragaman tingkat ekosistem. Demikian halnya dengan bencana tsunami.
KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA
Tahukah Anda, bahwa Indonesia merupakan salah satu dari tiga Negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi? Dua negara lainnya adalah Brazil dan Zaire. Tetapi dibandingkan dengan Brazil dan Zaire, Indonesia memiliki keunikan tersendiri. Keunikannya adalah disamping memiliki keanekragaman hayati yang tinggi, Indonesia mempunyai areal tipe Indomalaya yang luas, juga tipe Oriental, Australia, dan peralihannya. Selain itu di Indonesia terdapat banyak hewan dan tumbuhan langka, serta hewan dan tumbuhan endemik (penyebaran terbatas).
Untuk lebih memahami materi tersebut, silakan Anda simak uraian mengenai keaneragaman hayati yang terdapat di Indonesia berikut ini!
Indonesia terletak di daerah tropik sehingga memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dibandingkan dengan daerah subtropik (iklim sedang) dan kutub (iklim kutub). Tingginya keanekaragaman hayati di Indonesia ini terlihat dari berbagai macam ekosistem yang ada di Indonesia, seperti: ekosistem pantai, ekosistem hutan bakau, ekosistem padang rumput, ekosistem hutan hujan tropis, ekosistem air tawar, ekosistem air laut, ekosistem savanna, dan lain-lain. Masing-masing ekosistem ini memiliki keaneragaman hayati tersendiri.
Tumbuhan (flora) di Indonesia merupakan bagian dari geografi tumbuhan Indo-Malaya. Flora Indo-Malaya meliputi tumbuhan yang hidup di India, Vietnam, Thailand, Malaysia, Indonesia, dan Filipina. Flora yang tumbuh di Malaysia, Indonesia, dan Filipina sering disebut sebagai kelompok flora Malesiana.
Hutan di daerah flora Malesiana memiliki kurang lebih 248.000 species tumbuhan tinggi, didominasi oleh pohon dari familia Dipterocarpaceae, yaitu pohon-pohon yang menghasilkan biji bersayap. Dipterocarpaceae merupakan tumbuhan tertinggi dan membentuk kanopi hutan. Tumbuhan yang termasuk famili Dipterocarpaceae misalnya Keruing ( Dipterocarpus sp), Meranti (Shorea sp), Kayu garu (Gonystylus bancanus), dan Kayu kapur (Drybalanops aromatica).
Hutan di Indonesia merupakan bioma hutan hujan tropis atau hutan basah, dicirikan dengan kanopi yang rapat dan banyak tumbuhan liana (tumbuhan yang memanjat), seperti rotan. Tumbuhan khas Indonesia seperti durian (Durio zibetinus), Mangga (Mangifera indica), dan Sukun (Artocarpus sp) di Indonesia tersebar di Sumatra, Kalimantan, Jawa dan Sulawesi.
Sebagai negara yang memiliki flora Malesiana apakah di Malaysia dan Filipina juga memiliki jenis tumbuhan seperti yang dimiliki oleh Indonesia? Ya, di Malaysia dan Filipina juga terdapat tumbuhan durian, mangga, dan sukun. Di Sumatera, Kalimantan, dan Jawa terdapat tumbuhan endemik Rafflesia. Tumbuhan ini tumbuh di akar atau batang tumbuhan pemanjat sejenis anggur liar, yaitu Tetrastigma.

Bagaimana dengan wilayah Indonesia bagian timur? Apakah jenis tumbuhannya sama? Indonesia bagian timur, tipe hutannya agak berbeda. Mulai dari Sulawesi sampai Irian Jaya (Papua) terdapat hutan non?Dipterocarpaceae. Hutan ini memiliki pohon-pohon sedang, diantaranya beringin (Ficus sp), dan matoa (Pometia pinnata). Pohon matoa merupakan tumbuhan endemik di Irian.
Selanjutnya, mari kita lihat hewan (fauna) di Indonesia. Hewan-hewan di Indonesia memiliki tipe Oriental (Kawasan Barat Indonesia) dan Australia (Kawasan Timur Indonesia) serta peralihan. Hewan-hewan di bagian Barat Indonesia (Oriental) yang meliputi Sumatera, Jawa, dan Kalimantan, memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Banyak species mamalia yang berukuran besar, misalnya gajah, banteng, harimau, badak. Mamalia berkantung jumlahnya sedikit, bahkan hampir tidak ada.
2. Terdapat berbagai macam kera, misalnya: bekantan, tarsius, orang utan.
3. Terdapat hewan endemik, seperti: badak bercula satu, binturong (Aretictis binturang), monyet (Presbytis thomari), tarsius (Tarsius bancanus), kukang (Nyeticebus coucang).
4. Burung-burung memiliki warna bulu yang kurang menarik, tetapi dapat berkicau. Burung-burung yang endemik, misalnya: jalak bali (Leucopsar nothschili), elang jawa, murai mengkilat (Myophoneus melurunus), elang putih (Mycrohyerax latifrons).
Sekarang mari kita lanjutkan dengan hewan-hewan yang terdapat di Kawasan Indonesia Timur. Jenis-jenis hewan di Indonesia bagian timur, yaitu Irian, Maluku, Sulawesi, Nusa Tenggara, relatif sama dengan Australia. Ciri-ciri hewannya adalah:
1. Mamalia berukuran kecil
2. Banyak hewan berkantung
3. Tidak terdapat species kera
4. Jenis-jenis burung memiliki warna yang beragam
Irian Jaya (Papua) memiliki hewan mamalia berkantung, misalnya: kanguru (Dendrolagus ursinus), kuskus (Spiloeus maculatus). Papua juga memiliki kolek si burung terbanyak, dan yang paling terkenal adalah burung Cenderawasih (Paradiseae sp). Di Nusa Tenggara, terutama di pulau Komodo, terdapat reptilian terbesar yaitu komodo (Varanus komodoensis).
Sedangkan daerah peralihan meliputi daerah di sekitar garis Wallace yang terbentang dari Sulawesi sampai kepulauan Maluku, jenis hewannya antara lain tarsius (Tarsius bancanus), maleo (Macrocephalon maleo), anoa, dan babi rusa (Babyrousa babyrussa).
TUGAS
Nah, untuk mengetahui kemampuan Anda mempelajari materi tersebut, silahkan kerjakan tugas praktikum berikut ini:
I. Mengamati Keanekaragaman Tingkat Gen
Tujuan : Mengetahui adanya variasi morfologi pada buah mangga.
Alat dan bahan : Berbagai macam buah mangga yang terdapat di sekitarmu.
Cara kerja :

1. Amatilah ciri-ciri masing-masing buah mangga. Ciri-ciri yang harus diamati, misalnya warna kulit, bentuk buah, ukuran buah, warna daging buah dan ukuran biji.
2. Tuliskan hasil pengamatan Anda ke dalam tabel berikut !
TABEL HASIL PENGAMATAN
No. Ciri-ciri Mangga
Harum manis Simanalagi Indramayu



Cocokkan jawaban Anda dengan meng-klik kunci jawaban!
Pertanyaan :
1. Apa penyebab timbulnya keanekaragaman pada mangga?
2. Jelaskan pengertian dari gen!
3. Apa kesimpulan hasil kegiatan tersebut?

II. Mengamati Keanekaragaman Tingkat Jenis (spesies)
Alat dan Bahan:
1. Penggaris
2. Timbangan
3. Lima (5) jenis biji kacang hijau, kacang kedelai, kacang tanah, kacang kapri, dan kacang panjang.
4. Buku catatan praktikum
Langkah Kerja:
1. Buatlah tabel pada buku catatan praktikum, seperti contoh di bawah.
2. Amati secara seksama bentuk biji kacang satu persatu.
3. Amati warna setiap biji kacang.
4. Ukurlah dengan penggaris panjang setiap biji kacang, satu persatu.
5. Timbanglah berat setiap biji kacang, dengan menggunakan alat timbangan
6. Isikan data hasil pengamatan ke dalam tabel.

No. Jenis Biji Bentuk Warna Panjang Berat
1.
2.
3.
4.
5. Kacang Hijau
Kacang Tanah
Kacang Kedelai
Kacang Panjang
Kacang Kapri .......
.......
.......
.......
....... .......
.......
.......
.......
....... .......
.......
.......
.......
....... .......
.......
.......
.......
.......
Pertanyaan:
1. Berdasarkan hasil pengamatan, adakah keanekaragaman sifat pada biji-biji kacang tersebut?
2. Menurut Anda, apakah yang menyebabkan adanya keanekaragaman jenis?
3. Apa yang dimaksud dengan keanekaragaman tingkat jenis?
Cocokkan jawaban Anda dengan meng-klik kunci jawaban!

III. Mengamati Keanekaragaman Tingkat Ekosistem
Alat dan Bahan:
1. 3 macam gambar ekosistem
2. Buku catatan praktikum

Langkah Kerja:
1. Pelajari gambar-gambar ekosistem dengan seksama
2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di buku catatan praktikum Anda

Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3
Pertanyaan:
1. Apa nama ekosistem pada gambar 1, gambar 2, dan gambar 3?
2. Tuliskan macam flora atau tumbuhan yang terdapat pada ekosistem gambar 1, 2, 3?
3. Tuliskan macam fauna atau hewan yang terdapat pada ekosistem gambar 1, 2, 3?
4. Dari ketiga macam ekosistem, manakah yang memiliki jumlah dan keanekaragaman makhluk hidup yang paling banyak?
5. Apakah yang dimaksud dengan keanekaragaman ekosistem?


Pilihlah satu jawaban yang Anda anggap paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf di depan jawaban tersebut.
1. Perbedaan yang ditemukan di antara sesama ayam dalam satu kandang
disebut ……..
A. evolusi
B. adaptasi
C. variasi
D. keberagaman
E. adaptasi dan variasi

2. Di antara individu sejenis tidak pernah ditemukan yang sama persis untuk semua sifat. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan…………
A. lingkungan
B. induknya
C. jenisnya
D. lingkungan dan gen
E. gen dan plasma nutfah

3. Keanekaragaman ekosistem ditunjukkan oleh adanya perbedaan komponen berikut ini, kecuali …………..
A. sumber energi primer
B. jenis produsennya
C. produktifitasnya
D. jenis konsumennya
E. komponen biotiknya

4. Dua makhluk hidup menempati daerah yang sama dapat disebut spesies
apabila …….
A. habitat dan warna rambutnya sama
B. warna dan bentuk rambutnya sama
C. jenis makanan dan cara makannya sama
D. cara reproduksi dan jumlah anaknya sama
E. dalam perkawinan menghasilkan turunan fertil

5. Anjing pudel dapat dikawinkan dengan anjing boner. Anjing-anjing tersebut dapat melahirkan anak-anak yang fertil karena anjing-anjing tersebut ……
A. satu genus
B. satu familia
C. satu species
D. satu ordo
E. satu kingdom

6. Hutan bakau di Kalimantan, hutan hujan tropis di Jawa Barat, dan savanna di Papua, merupakan contoh keanekaragaman hayati tingkat …….
A. genetik
B. species
C. ekosistem
D. populasi
E. individu

7. Keanekaragaman warna bulu, misalnya pada burung parkit, merupakan hasil segregasi gen secara bebas. Contoh keanekaragaman bulu pada burung parkit tersebut merupakan adanya keanekaragaman tingkat ……
A. gen
B. genus
C. ekosistem
D. species
E. individu

8. Makhluk hidup penghuni bumi ini begitu beraneka ragam. Sumber keane-karagaman makhluk hidup tersebut adalah …………..
A. sperma
B. ovum
C. gen
D. kromosom
E. zigot

9. Berikut ini yang bukan faktor-faktor penyebab terjadinya keaneragaman hayati adalah …………
A. variasi genetik
B. keaneragaman jenis
C. keanekaragaman genetik
D. keanekaragaman daur energi
E. keanekaragaman ekosistem

10. Variasi gen dalam tingkat jenis dapat menyebabkan terbentuknya ………
A. individu
B. varietas
C. species
D. populasi
E. ekosistem


Sumber : http://www.pintugerbang.net/id/mod/book/view.php?id=55&chapterid=11

Sabtu, 08 Januari 2011

Asap Rokok Kretek Bisa Juga Menyehatkan

Asap Rokok Kretek Bisa Juga Menyehatkan
Umum / Selasa, 4 Januari 2011 20:20 WIB

Metrotvnews.com, Surabaya: Asap rokok kretek yang mengandung kadar racun berbahaya, ternyata bisa dimodifikasi menjadi asap yang menyehatkan bagi manusia. Ada pendekatan Nano Biology yang digunakan. Demikian hasil sebuah penelitian yang dilakukan Guru Besar Biologi Sel Universitas Brawijaya Malang, Prof Dr Sutiman B. Sumitro, yang dirilis kepada wartawan, Selasa (4/1).

"Pendekatan Nano Biology sangat mungkin bisa menjinakkan asap kretek dan dimanfaatkan untuk kesehatan manusia, menyuburkan dan meningkatkan kualitas tanaman pangan," ujarnya.

Ia menjelaskan divine cigarette sebagai salah satu prototipe perlakuan terhadap rokok kretek menggunakan pendekatan Nano Biology, sudah mulai dirintis dan dikembangkan di Unibraw dan Lembaga Penelitian Peluruhan Radikal Bebas di Malang.

"Ternyata asap divine cigarette tidak menimbulkan efek sama sekali pada kelompok tikus percobaan. Bahkan, tikusnya menjadi lebih lincah dengan ransum makanan lebih sedikit dibandingkan tikus kontrol (tanpa divine cigarette)," jelasnya.

Selain itu, asap divine juga terbukti memacu pertumbuhan akar kecambah kedelai dan mendorong pertumbuhan lebih cepat, serta mampu menjadi penyedia elektron pada sistem transfer listrik dalam proses fisiologi normal.

Menurut Prof Sutiman, perlakuan Nano Biology juga membuat asap kretek menjadi tidak berbau dan menjadikan udara bersih sehingga sangat ramah lingkungan.

"Sayangnya, fakta ilmiah semacam ini tidak pernah diperhatikan pemerintah dan industri rokok kretek Indonesia, karena mereka tidak punya unit riset dan pengembangan produk yang memadai," katanya.

Ia menambahkan dari segi aset dan volume perdagangan rokok di Indonesia yang nilainya sangat besar, sebenarnya riset semacam ini cukup mudah untuk direalisasikan.

"Riset semacam ini bisa menghilangkan stigma negatif rokok kretek dan tentunya jauh lebih murah dibandingkan biaya yang harus dikeluarkan untuk lobi dan iklan yang konon anggarannya mencapai lebih dari 60 persen biaya produksi," tambah Sutiman.

Menurut dia, rokok kretek merupakan salah satu produk kearifan lokal yang masih tersisa, sebagai pemberi konstribusi nyata terhadap perekonomian nasional. Namun, rokok kretek terlanda isu sebagai produk tidak sehat tanpa didukung data hasil riset memadai. Isu tersebut berembus dari luar negeri dan dibangun melalui kegiatan riset asing.

"Departemen Kesehatan mengklaim rokok kretek merugikan kesehatan lewat rancangan peraturan pemerintah (RPP) tanpa upaya menakar dampaknya pada aspek lain secara seksama," ujar Sutiman.

Ia mengatakan RPP itu bisa memperlemah industri rokok dan mengingkari kenyataan bahwa merokok dan bercocok tanam tembakau merupakan budaya bangsa yang tidak mudah diubah.

Selain itu, RPP juga berisiko melemahkan sendi-sendi perekonomian dan sosial budaya bangsa.

"Rokok kretek sifatnya sangat kompleks, sarat kepentingan dan melibatkan nasib 24 juta orang, serta aset yang nilainya mencapai ratusan triliun rupiah setiap tahun," kata Sutiman.(Ant/BEY)

sumber : http://www.metrotvnews.com/read/news

Selasa, 04 Januari 2011

Kendala PBM Geografi

Nama guru : Lusi Amelita, SPd
Sekolah : SMAN 3 Payakumbuh
Kelas : X
Buku Cetak :
1. Erlangga
2. Yudistira
3. Depdiknas
4. Tiga Serangkai

Kendala yang dihadapi Dalam PBM :
1. kurangnya minat siswa untuk mempelajari meteri pelajaran
2. kurangnya perhatian siswa untuk mengerjakan tugas rumah yang diberikan
3. sikap siswa dalam PBM yang kurang peduli akan materi yang sedang dibahas
4. siswa tidak memiliki buku paket sehingga mereka tidak mempelajari materi terlebih dahulu
5. siswa dalam pengerjaan tugas rumah sering menyontek kepada teman lainnya
6. siswa dalam PBM walaupun hasil PBMnya dibawah KKM tidak mau menemui guru atau meminta remedial untuk perbaikan.